Inilah Alasan Kita Tidak Boleh Minum Ketika Makan

              minum-setelah-makan-siang

BANYAK di antara kita yang tidak mengetahui akan bahayanya minum ketika makan . Kebiasaan ini sebaiknya dielakkan kerana boleh menyebabkan gangguan penceranaa . Profesor Hiromi Shinya MD , pakar enzim yang juga guru besar perubatan di Albert Einstein College of Medicine AS mengatakan bahawa minum air sesaat sebelum makan , ketika makan dan sesaat setelah makan akan membuat proses penyerapan makanan oleh enzim menjadi lebih sukar .

Menurutnya, air memerlukan masa 30 minit untuk dapat mengalir dari lambung menuju usus. Sehingga jika minum pada tiga waktu tersebut, maka akan membuat kerja lambung menjadi lebih besar. Bagaimana tidak, air yang belum sempat menuju usus sudah harus penuh lagi dengan makanan.

Minum selama makan membuat enzim pencernaan dan asam lambung lebih sukar untuk melemahkan enzim yang dilepaskan untuk mencerna makanan, sehingga menyulitkan mereka dalam menghancurkan makanan. Kajian menunjukkan, minum sedikit air semasa makan tidak menjadi persoalan, tapi minum segelas atau dua gelas boleh mengganggu pencernaan.

Penyerapan ini berlanjutan sehingga cecair pencernaan cukup tertumpu untuk mula mencerna makanan anda. Namun, kerana itu dicampur dengan air, zat yang tertumpu sekarang lebih banyak daripada isi makanan yang masuk dalam perut anda. Jadi cecair perut yang kurang akan dirembeskan untuk mencerna makanan anda. Hasilnya, makanan yang belum dicernakan lolos ke dalam sistem anda kerana diserap melalui dinding perut. Hal ini juga akan menyebabkan refluks asid dan membakar hati.

Minum air semasa makan juga boleh menyebabkan lonjakan insulin. Lebih banyak insulin dilepaskan ke aliran darah anda, maka akan semakin tinggi kemungkinan anda menyimpan lemak dalam tubuh anda.

Profesor Hiromi Shinya menyarankan agar minum air putih dilakukan 1 jam sebelum waktu makan. Ia mengibaratkan seperti tumbuh-tumbuhan, ada tempoh yang baik untuk minum kerana pengairan yang berlebihan pada tanaman akan membuat tanaman menjadi busuk dan layu. Sehingga ada tempoh masa yang sesuai untuk tubuh minum air.

Ia menyarankan untuk minum pada waktu ideal yakni 1 sampai 3 gelas saat bangun tidur pada pagi hari, 2-3 gelas 1 jam sebelum makan siang dan 2-3 gelas, 1 jam sebelum makan malam. Menurutnya yang harus diperhatikan adalah minum air setelah bangun tidur karena cairan yang hilang harus cepat diganti saat bangun tidur.

Diakuinya, kebutuhan minum tiap orang berbeda tapi biasakan untuk minum air 6-8 gelas per hari (1,5-2 liter) untuk orang dewasa. Jika cuaca sangat panas misalnya maka orang akan membutuhkan minum yang lebih banyak. Sebaliknya orang yang mengalami sistem pencernaan lemah dapat mengalami diare jika minum terlalu banyak.

Banyaknya air yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda tergantung pada ukuran tubuh orang tersebut dan apa yang dianggap sesuai untuk tubuhnya. Hanya saja tetap perhatikan waktu-waktu untuk minum yang ideal, di luar kebutuhan minum lainnya.

Jika kebutuhan air terpenuhi dengan baik maka Anda akan jarang terkena sakit. Saat kebutuhan air terpenuhi, air akan melembabkan area-area dalam tubuh yang mudah diserang oleh bakteri dan virus seperti daerah bronkus (pipa saluran pernapasan), mukosa lambung dan usus. Dengan begitu sistem kekebalan tubuh menjadi aktif sehingga area-area tersebut menjadi sulit diserang virus atau bakteri.

Sebaliknya jika air yang dikonsumsi kurang, membran mukus pada bronkus akan mengalami dehidrasi dan mengering, dimana dahak dan lendir diproduksi dalam bronkus. Jika tidak ada air yang cukup maka dahak dan lendir akan menempel pada bronkus yang kemudian menjadi tempat berkembangbiaknya virus dan bakteri.

Air penting bagi tubuh. Jika tidak ada air orang tidak hanya kekurangan gizi, tapi kotoran dan racun juga akan terkumpul di dalam sel dan tidak dapat dikeluarkan. Efek buruknya, racun yang terakumulasi itu akan merusak sel-sel gen yang salah satunya bisa menyebabkan berubahnya gen menjadi sel kanker.

No comments

Powered by Blogger.